Info Lengkap Tentang Budidaya Ikan Sidat Indonesia

20140410

Merawat Ikan Sidat Yang Sakit

Halali Sahri No comments
Meskipun ikan sidat adalah ikan yang kuat bertahan hidup tetapi kita pasti pernah melihat ikan sidat yang kurang sehat, sakit, luka-luka atau kurang bergairah karena terlalu lemah tubuhnya. Luka ditubuh ikan sidat bisa disebabkan karena banyak factor, ketika sidat tidak mau makan lama kelamaan ikan sidat ini akan menggigit temannya sendiri hingga akhirnya berkelahi dengan hasil banyak luka bekas gigitan ditubuh sidat.

Cara untuk mengobati atau merawat sidat yang sakit atau luka-luka karena bekas gigitan atau tergores benda tajam hingga kelihatan berdarah ditubuhnya sidat bisa menggunakan alternatif pengobatan sebagai berikut :
  1. Obat PK bisa dibeli diapotek secukupnya 1 pack saja (warnanya ungu)
  2. Siapkan ember plastik kira-kira ukuran 2 -4  liter air lalu tuangkan PK kedalamnya 1-2 gram sampai warnanya ungu sedang tidak pekat.
  3. Ambil sidat yang luka dan masukan kedalam ember tersebut kira2 3-5 menit lalu ambil   kembali masukan kembali kedalam kolam.
  4. Kalau bisa pisahkan sidat yang luka dari sidat yang sehat, guna bisa monitor tingkat  kesembuhannya.


Sementara untuk ikan sidat yang terkena jamur di tubuhnya atau “white spot” cirinya adalah ikan sidat terlihat berbeda warna dibagian tertentu semacam panu berwarna putih ditubuh ikan sidat, cara untuk mengatasinya salah satun caraya adalah dengan menabur garam secukupnya agar air sedikit payau.

Demikian postingan kali ini tentang cara merawat sidat yang sakit, semoga bisa menambah pengetahuan kita dan bermanfaat juga buat kita. (Dari berbagai sumber)

20140401

Cara Pembesaran Dan Pengolahan Sidat

Halali Sahri 1 comment
Pembesaran ikan sidat, sidat adalah sejenis belut tapi lebih mendekati ikan dari nama latinnya saja sudah disebut Anguilla Sp. memang bagi awam agak sulit mencarinya namun bagi masyarakat jawa disebut Moa di Betawi, Lubang di Sunda nah kalo di jawa tengah kebanyakan di ikan sidat ini keramatkan karena bentuknya yang aneh dan cuma mau hidup di air yang bersih seperti dekat mata air, danau dan muara di pantai selatan.

Perawatan ikan sidat tidak sulit kok, kalau kita baru beli ukuran sidat konsumsi biasanya kita pelihara dulu di kolam yang bersih, puasakan mereka sampai 7 hari, kasih makan cacing sutra atau tubifex, trus campuran gilingan daging siput dengan pelet pakan lele lalu perlahan setelah biasa selama 2 minggu bisa dikasih pelet untuk lele dumbo.

Dalam jangka wakty 3-4 bulan ukuran ikan sidat sudah gemuk sekali, kalau dari ukuran glass eel atau anakan sampai masa panen konsumsi dengan berat 250-300 gram makan waktu 6 bulanan saja tapi kalau mau ukuran kualitas expor mulai dari 500g sampai 1 kg lebih harus tunggu sampai 8-12 bulanan, mereka benar benar menakjubkan karena dagingnya tebal sekali mirip ikan patin dan rasanya seperti ikan salmon tetapi tidak amis.

Nah kalo untuk sidat konsumsi sebaiknya sebelum disembelih harus di puasakan sampai 4 hari dulu untuk buang lendir yang bau lumpur dan biar isi perutnya kosong.. kalau mau di sembelih rendam mereka didalam air es batu sampai mereka tidur atau bahkan jantung mereka tidak berdetak lagi baru sembelih mereka. Tapi jangan di potong lehernya seperti umumnya belut lumpur atau lindung. Sebaiknya di potong bagian punggung memanjang dari pangkal kepala sampai ujung ekor atau di fillet yang rapih dan tulang punggungnya di buang juga, keluarkan jeroan jangan sampai pecah. 

uniknya mereka tidak punya tulang rusuk jadi mudah sekali di olah dan tidak berduri, cara masaknya di panggang dulu di atas bara api selama 10 menit kemudian di kukus selama 5 menit lalu di bumbui sesuka hati dan di bakar lagi diatas bera api selama 7 menit nah sidat atau unagi (Jepang) siap disantap.
(Sumber: http://mutiarasani.blogspot.com/2007/09/ikan-sidat-anguilla-bicolor.html)

Efektifitas Lendir Ikan Sidat dapat Menghambat Penyakit Tipes

Halali Sahri No comments
Pernahkan anda menangkap ikan sidat? Kenapa Ikan sidat licin sekali ketika dipegang? Nah ternyata dikulit ikan sidat terdapat lendir yang sekaligus sebagai pelindung bagi sidat itu sendiri, lendir dalam tubuh ikan sidat akan berkurang karena sering disentuh, stress, atau terkena penyakit maka ketahan tubuh sidat akan menurun drastis.

Lendir pada ikan sidat sekarang mampu untuk dijadikan obat sebagai anti bakteri, dari berbagai penyakit ternyata Angka kejadian penyakit tipes di Indonesia rata-rata 900.000 kasus pertahun, angka kematian lebih dari 20.000 dimana 90% kasus terjadi pada usia 3-19 tahun. Penyebaran penyakit ini diperantarai makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri salmonella thypii. Telah dilakukan penelitian bahwa lendir atau mucus pada kulit ikan sidat dapat berfungsi sebagai antibakteri kuat (Ebran et al., 2000), pertahanan terhadap infeksi bakteri (Aranishi, 2000). 

Spesies ikan sidat (Anguilla bicolor pasifica) banyak terdapat di perairan payau yang berada di sekitar Samudra Hindia (di sebelah barat Pulau Sumatera dan selatan Pulau Jawa). Kabupaten Cilacap memiliki wilayah perairan payau yang menjadi hutan bakau yaitu di Anakan. Penelitian ini dilakukan secara praklinik untuk mengetahui pengaruh lendir sidat terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri salmonella thypii.

Desain penelitian pada penelitian ini adalah eksperimen murni. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol normal, kontrol positif,  dan kelompok uji dengan menggunakan lendir sidat. Pengamatan uji aktifitas lendir sidat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella Thypii diukur dengan cara pengukuran diameter zona penghambatan.

Kelompok   I      : media + bakteri diberi aquadest sebagai kontrol normal. Kelompok II    : media + bakteri  diberi obat antimikroba (kloramfenikol) sebagai  kontrol    positif. Kelompok III: media + bakteri diberi lendir sidat (Uji). Hasil percobaan menunjukkan bahwa penghambatan terbesar lendir sidat terhadap bakteri Salmonella thypii adalah 44,05% dan penghambatan terendah sebesar 34,67% dengan rata-rata penghambatan 41, 08% dibandingkan dengan penghambatan kontrol positif kloramfenikol. (sumber: STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap)

Entries RSS Comments RSS

Copyright © Info Sidat Bagus
Powered by Blogger
Design by N.Design Studio
Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com